Artikel Aksi Nyata Paket Modul 3 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
ARTIKEL
AKSI NYATA – PAKET MODUL 3
PEMIMPIN
PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
Nama CGP :
Wiwin Nurwaeni, M.Pd.
Unit Kerja :
SDN 4 Sirnajaya Tarogong Kaler Garut
Deskripsi Tugas
1. Pengembangan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran Melalui Kegiatan
Diseminasi PGP di Sekolah dan Kecamatan Tarogong Kaler.
2. Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya Melalui Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kebutuhan Siswa dalam Pembelajaran.
3.
Menyusun
Perencanaan Program
Yang Berdampak Pada Murid Dengan Mengikuti Tahapan BAGJA dan MELR Melalui
Prgram Kakak Asuh
Kegiatan Diseminasi Program Pendidikan Guru Penggerak di SDN 4 Sirnajaya dan UPT Pendidikan Tarogong
Kaler
A. Peristiwa / facts
Adapun
peristiwa atau facts dengan deskripsi sikngkat untuk aksi nyata yang sudah
dilakukan meliputi:
1.
Latar
belakang tetang situasi yang dihadapi
Proses
penyampaian informasi mengenai Program Pendidikan Guru Penggerak tentu sering
saya lakukan untuk menarik minat rekan sejawat agar dapat mengikuti kegiatan
ini karena banyak manfaatnya. Semua manfaat yang dimaksud tentunya merupakan
unsur penunjang dalam proses pembelajaran sebagai guru dalam melakukan proses
pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa.
Selain
itu, saat ini saya merupakan salah satu dan baru saya yang mengikuti Program
Pendidikan Guru Penggerak di lingkungan
kecamatan Tarogong Kaler untuk jenjang Sekolah Dasar. Sedangkan untuk jumlah
guru yang ada di Kecamatan Tarogong Kaler tentu sangat banyak dan tentunya
banyak potensi-potensi yang masih harus dikembangkan agar proses belajar yang
berorientasi pada kebutuhan siswa dapat terwujud dengan digulirkannya Program
Pendidikan Guru Penggerak ini.
2.
Alasan mengapa melakukan aksi tersebut
Adapun
alasan dilaksanakannya kegiatan diseminasi adalah:
- Memotivasi guru-guru yang ada dilingkungan SDN 4
Sirnajaya khususnya dan guru-guru yang ada dilingkungan UPT Bidang Pendidikan
Tarogong Kaler untuk dapat bergabung belajar bersama di PPGP.
- Terbentuknya komunitas praktisi baik di tingkat SDN
4 Sirnajaya atau bahkan di tingkat Kecamatan Tarogong Kaler dengan keterlibatan
steakholder yang lebih tinggi.
- Menyampaikan informasi terkait materi-materi di
PPGP yang sangat bermanfaat bagi guru dalam mencapai pembelajaran yang berorientasi
pada kebutuhan siswa.
3.
Hasil
aksi nyata yang dilakukan
Terlaksananya
kegiatan diseminasi di lingkungan SDN 4 Sirnajaya dan UPT Tarogong Kaler yang
dilaksanakan di Aula PGRI Tarogong Kaler dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Dengan kegiatan tersebut banyak guru-guru yang tertarik dan bertanya seputar
kegiatan pembelajaran yang berdasarkan pada kebutuhan siswa, yang merupakan salah
satu materi yang disampaikan yang ada di dalam modul PPGP.
B.
Perasaan/feelings:
Ketika awal penyusunan program, untuk diseminasi di
sekolah tidak begitu dipikirkan karena cukup mudah tetapi untuk kegiatan diseminasi
di kecamatan perasaan mengatakan bahwa hal ini akan sulit ditempuh apabila saya
bergerak sendiri.
Dengan demikian langkah saya dalam merencanakan
kegiatan diseminasi ini adalah sebagai berikut:
1.
Berkolaborasi dengan sesama CGP yang ada di
lingkungan Kecamatan Tarogong Kaler untuk jenjang SMP, dan membicarakan teknis
yang mungkin yang akan dilaksanakan berkaitan dengan materi-materi yang akan
disampaikan.
2.
Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan komunitas
praktisi yang ada di lingkungan sekolah dan kecamatan. Diharapkan akan
diketahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan dismeinasi.
3.
Menyusun bahan yang akan disampaikan terkait materi
yang sudah diterima dari modul PPGP.
4.
Mengadakan publikasi kegiatan melalui WAG yang
disampaikan oleh steakholder yang bersangkutan misalnya di WAG sekolah yang
menyampaikan informasi adalah kepala sekolah sedangkan untuk informasi terkait
diseminasi di kecamatan disampaikan langsung ke bapak/ibu kepala sekolah melalui WAG kepala sekolah kecamatan Tarogong
Kaler oleh Katua organisasi profesi PGRI.
5.
Melakukan pengujian keputusan dengan 4 paradigma, 3
prinsip, dan 9 langkah terhadap kegiatan diseminasi yang akan dilaksanakan
Perasaan ketika berlangsung kegiatan diseminasi atau
setelah menjalankan ketika aksi nyata tentu sangat bahagia dan senang karena
banyak steakholder yang mendukung kegiatan tersebut sehingga peserta yang hadir
yang merupakan perwakilan dari setiap sekolah yang ada dilingkungan Kecamatan
Tarogong Kaler mencapai 93 orang.
Tentunya hal ini juga menjadi hal yang cukup
membuat perasaan saya khawatir karena kondisi saat ini sedang Pandemi Covid-19,
namun dengan tetap melaksanakan protokol
kesehatan, kegiatan berjalan lancar dengan durasi waktu untuk penyampaian
pemaparan diseminasi 2 jam.
Dengan koordinasi dan kerjasama antara CGP dengan setiap
unsur praktisi khususnya Ketua PGRI Cabang Tarogong Kaler yang sangat terbuka tentu membuat kegiatan ini berjalan sesuai
dengan rencana.
C. Pembelajaran/findings:
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
keseluruhan aksi (baik dari kegagalan maupun keberhasilan) adalah:
1.
Berkaitan
dengan proses perencanan yang dilakukan sehingga perencanaan yang dibuat tentu
berkaitan dengan proses pengambilan keputusan.
2.
Dikarenakan
kegiatan dilaksanakan di masa Pandemi, maka pelaksanaan kegiatan harus
memperhatikan protokol kesehatan, waktu kegiatan dan kemungkinan peserta yang
akan hadir.
3.
Salah satu
pertanyaan yang muncul dalam forum waktu itu adalah berkaitan dengan penanganan
siswa dalam proses pembelajaran diferensiasi yang sudah disampaikan, waktu itu
kami langsung menjawab pertanyaan dengan perencanaan pembelajaran yang
disesuaikan dengan prefensi gaya belajar siswa, seharusnya kalau mau langsung
praktek mengenai Coaching tentu akan dapat dilaksanakan terhadap guru yang
bertanya. Sehingga dengan pertanyaan tersebut akan ada pelajaran tambahan yang
didapat secara langsung oleh peserta melalui proses Coaching tersebut.
D. Penerapan ke depan /future:
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang apabila ada lagi kegiatan diseminasi adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
yang lebih matang dengan melibatkan semua unsur praktisi yang ada dilingkungan
Kecamatan Tarogong Kaler dengan tetap berkooordinasi dengan Ketua PGRI Cabang
Tarogong Kaler.
2.
Persiapan
kepanitiaan yang cukup disesuaikan dengan kebutuhan.
3.
Persediaan
sarana protokol kesehatan yang mencukupi dengan standar cukup.
4.
Perencanaan
bahan tayang yang disesuaikan dengan kondisi peserta misalnya menyediakan hard
copy untuk mempermudah peserta dalam memahami materi yang disampaikan.
5.
Proses tanya
jawab yang langsung dikaitkan dengan proses pemberian contoh langsung sesuai
dengan pertanyaan dan jawaban yang berdasarkan pada materi yang disampaikan
untuk pembelajaran yang beborientasi pada kebutuhan siswa.
E.
Dokumentasi
Kegiatan
Pengelolaan Kelas
Berbasis Kebutuhan Siswa
dalam Pembelajaran
A. Peristiwa/ facts
Adapun
peristiwa atau facts dengan deskripsi sikngkat untuk aksi nyata yang sudah
dilakukan meliputi:
1.
Latar
belakang tetang situasi yang dihadapi
Pemetaan
sumber daya yang ada sebagai sumber utama sekolah tentu harus dilaksanakan
ketika akan melakukan pengelolaan terhadap asset tersebut.
Apabila
dikaitkan dengan sebuah ekosistem, maka sekolah diibaratkan terdiri atas unsur
biotik yang baerkaitan dengan makhluk hidup dan unsur abiotk yang berkaitan
dengan makhluk tidak hidup.
Berdasarkan
pemetaan asset sekolah yang dilakukan, potensi atau asset kelas teridentifikasi
sangat memungkinkan bila dikelola, disusun dan dibentuk menjadi sebuah tempat
yang akan menjadikan kelas sebagai tempat pembelajaran yang berdasarkan pada
kebutuhan siswa. Hal ini dilakukan berdasarkan asset yang ada misalnya adanya
fasilitas buku-buku, dan ada karpet sekolah yang tidak dipakai. Fasilitas kelas
yang ada, dikelola menjadi sebuah mini perpustakaan, mini mushola, area membaca
terbimbing, area pembelajaran, dan area makan diharapkan akan menjadikan siswa
betah di kelas dengan kondisi pandemi yang diharapkan tidak terlalu banyak
mobilitas keluar kelas sehingga semua kebutuhan siswa dalam pembelajaran dapat terpenuhi.
2.
Alasan mengapa melakukan aksi tersebut
Adapun
alasan dilaksanakannya kegiatan pengelolaan kelas berdasarkan kebutuhan siswa
dalam pembelajaran adalah:
- Menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran di masa pandemi.
- Memanfaatkan asset yang ada dan belum dimanfaatkan
untuk sarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan
kondisi pandemi ini.
3.
Hasil
aksi nyata yang dilakukan
Tersusunnya
lingkungan kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa berkaitan dengan
perpustakaan, mushola, membaca terbiming, area pembelajaran dan makan sehingga
dengan pengelolaan yang dibuat akan menjadikan kelas yang nyaman sehingga siswa
merasa betah dan akan dapat terfasilitasi sesuai dengan kebutuhannya.
B.
Perasaan/feelings:
Perasaan awal saat melakukan pengelolaan atau
penyusunan kelas menjadi area yang sesuai dengan kebutuhan siswa, perlu
berfikir dan menentukan letak dan posisi yang pas sehingga tidak mengganggu mobilitas
siswa saat belajar.
Agar hal ini tidak
berlarut-larut maka saya mengadakan diskusi bersama rekan sejawat agar
tertampung ide dan pendapat terkait posisi sesuai area yang ditentukan.
Perasaan ketika berlangsung kegiatan pemetaan atau
setelah menjalankan ketika aksi nyata tentu merasa lelah tetapi sangat bahagia
karena dapat mengelola dan menyusun beberapa area di dalam kelas yang nanti
akan dijadikan tempat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
C. Pembelajaran/findings:
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
keseluruhan aksi (baik dari kegagalan maupun keberhasilan) adalah:
1.
Ketepatan
pengelolaan dalam menentukan posisi yang tepat untuk setiap area yang
direncanakan seperti mini mushola, perpustakaan mini, area memebaca terbimbing,
area pembelajaran, dan area makan.
2.
Kolaborasi
diantara komunitas praktisi dalam menentukan
area pengelolaan kelas yang akan dibuat memberikan masukan yang sangat
bermanfaat terutama dalam penentuan letak dari setiap area yang ditentukan.
D. Penerapan ke depan /future:
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang adalah sebagai berikut:
1.
Penentuan
letak setiap area dari pengelolaan kelas
yang dilakukan berdasarkan pada kebutuhan siswa.
2.
Pemanfaatan
pemetaan asset sekolah secara maksimal untuk memberikan layanan terbaik pada
siswa yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3.
Program
sekolah yang dibuat yang berdampak pada murid dikembangkan dengan tetap
mengikuti prinsip belajar Ki Hajar Dewantara menghamba pada siswa.
E.
Dokumentasi
Kegiatan
Program Kakak Asuh
A. Peristiwa/facts:
Deskripsi singkat untuk aksi nyata yang sudah
dilakukan meliputi:
1.
Latar
belakang tetang situasi yang dihadapi
Penyusunan
atau pembuatan dan pengembangan program sekolah yang berdampak pada murid dalam
meningkatkan sikap kepemimpinan tentu
harus terus berlangsung walaupun Pandemi Covid-19 masih melanda. Pembelajaran Pandemi
membuat beberapa siswa kelas 1 SDN 4 Sirnajaya belum dapat membaca permulaan
dengan lancar. Sedangkan berdasarkan potensi manusia yaitu siswa-siswa kelas
atas SDN 4 sirnajaya yang selalu saling menjaga, membantu, saling menunggu
apabila pulang, selalu bersama ketika pulang atau bahkan suka masuk kelas 1
apabila ada waktu luang.
Berdarkan
potensi kakak kelas tersebut dalam pembelajaran di masa Pandemi khususnya dalam
meningkatkan keterampilan membaca permulaan beberapa siswa kelas 1, dilibatkan siswa kelas atas dalam melakukan
pendampingan dan pembimbingan dalam membaca permulaan selama pembelajaran di
rumah atau BDR.
Program
yang dikembangkan adalah Program Kakak Asuh, program ini terinspirasi dari
konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenai konsep pendidikan silih asah,
silih asih dan silih asuh yang sudah sangat besahabat dengan telinga kita
sebagai “urang sunda” yang tentunya hal ini sesuai dengan budaya Bangsa
Indonesia.
Program
kakak asuh yang dilaksanakan diharapkan akan meningkatkan sikap kepemimpinan,
kepedulian, kasih sayang, dan saling membantu antara siswa kelas atas dan kelas bawah khususnya
siswa kelas 1.
2.
Alasan mengapa melakukan aksi tersebut
Ada beberapa
alasan dalam melakukan aksi nyata dengan pembuatan program kakaka asuh adalah
sebagai berikut:
a. Penyusunan program sekolah yang berdampak pada
murid dalam meningkatkan sikap kepemimbinan siswa SDN 4 Sirnajaya.
b. Potensi manusia yaitu siswa kelas atas SDN 4 Sirnajaya yang sudah lancar
membaca dan mempunyai sikap peduli terhadap adik kelasnya yaitu kelas 1.
c.
Tersedianya
buku bacaan berjenjang atau B3 yang digunakan sebagai bahan bacaan yang
digunakan dalam proses pembimbingan.
d. Pembelajaran masa Pandemi yang diberlalukan yaitu
BDR membuat guru dan siswa tidak dapat bertemu secara langsung dan melakukan
pembimingan.
e.
Dukungan dan
pro aktif paguyuban orang tua dalam proses pembelajaran selama Pandemi Covid-19
sangat antusias dan mendukung.
3.
Hasil
aksi nyata yang dilakukan
a.
Tersusunnya
rencana aksi nyata mengenai program kakak asuh dengan tahapan BAGJA dan MELR.
b.
Terbentuk
kelompok kakak asuh yang berasal dari kelas 3-5
c.
Terbentuk
pasangan kakak dan asik asuh dengan kombinasi antara kelas 3-5 sebagai kakak
asuh dan siswa kelas 1 yang belum lancar dalam membaca permulaan sebagai adik
asuh.
d.
Terlaksananya
program kakak asuh dengan pembimbingan dan pendampingan dari kakak asuh
terhadap adik asuh mengenai membca permulaan ketika belajar di rumah dan tatap
muka terbatas di masa Pandemi Covid-19.
e.
Terbentuknya
komunitas praktisi yang kolaboratif dalam melakukan monitoring dan evaluasi
program Kakak Asuh.
f.
Terlaksananya
proses pelaporan dari guru kelas sebagai koordinator kegiatan kepada paguyuban
orang tua sebagai mitra dalam melaksanakan program.
B.
Perasaan/feelings:
Ketika awal penyusunan program, rasa penasaran dan
kekhawatiran terus terbesit dalam hati karena ini merupakan pengalaman pertama.
Perasaan yang timbul tersebut disiasati dengan mempersiapkan aksi nyata yang akan dilakukan
dengan penyusunan perencanaan aksi nyata dengan tahapan BAGJA dan MELR juga
manajemen resiko dari kegiatan yang akan dilakukan.
Perasaan ketika sosialisasi program sangat bahagia
karena antusias orang tua menerima informasi mengenai program kakak asuh yang
akan dilakukan. Setiap orang tua siswa kelas 1 tampak sangat senang dan
berharap akan menumbuhkan minat dan motivasi siswa atau puta-putrinya dalam
belajar dikarenakan pandemi motivasi belajar anak mulai menurun terlihat dari
seringnya anak mengelak dari tugas yang diberikan yaitu belajar membaca
bersama.
Adapun rancangan aksi nyata yang dibuat termuat
dalam file rancangan aksi nyata modul 3.3.
Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketika
aksi nyata erkaitan dengan pelaksanaan program kakak asuh yang awalnya akan
dilaksanakan saat pembelajaran tatap muka terbatas, namun karena Pandemi terus
berlanjut maka program ini dilaksanakan selama belajar di rumah. Namun dengan
adanya koordinasi yang terus dilakukan dengan paguyuban orang tua, maka setiap
proses yang dilakukan dapat dilihat berdasarkan dokumentasi yang diberikan dari
orang tua kepada guru kelas sebagai koodinator kegiatan.
C. Pembelajaran/findings:
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
keseluruhan aksi (baik dari kegagalan maupun keberhasilan) dintaranya;
1.
Program kakak
asuh dapat melatih sikap positif disamping sikap kepemimpinan yang diharapkan
dari program yaitu sifat sifat sabar, sikap jujur, simpati, saling
menghaormati, empati, menghargai orang lain, menghargai adik kelas, sifat
penyayang, silih asah, asih, dan, asuh,
dan bertanggung jawab dengan tugasnya sebagai kakak asuh dan adik asuh.
2.
Keterbukaan
dalam melakukan komunikasi dan kordinasi diantara semua unsur prasktisi sekolah
dalam melakukan monitoring dan evaluasi program.
3.
Adanya penentuan
kakak asuh cadangan apabila salah satu kakak asuh tidak bersedia lagi melakukan
pembimbingan atau adik asuh tidak merasa nyaman.
4.
Pembimbingan
terhadap kakak asuh perlu dilakukan oleh guru kelas dan orang tua untuk menumbuhkan sikap positif selama program
berlangsung.
D. Penerapan ke depan /future:
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang berkaitan dengan program kakak asuh adalah keterlibatan semua unsur
sekolah dalam menyusun perencanaan, sosialisai, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan program.
E. Dokmentasi Kegiatan
Komentar
Posting Komentar