Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Penggunaan TTS Bergambar Kebersamaan dalam Keluarga dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menganalisis Nilai dalam Keluarga (Pembelajaran Kelas 1 Tema 4 Subtema 4)

Gambar
Wiwin Nurwaeni CGP Kabupaten Garut SDN 4 Sirnajaya (201512024009)   A.    Latar Belakang Proses pembelajaran yang berlaku di masa pandemi mengharuskan siswa belajar dari rumah bersama orang tua dengan bantuan dari guru yang kurang optimal. Dengan hal tersebut ketika   guru mengadakan kegiatan Guru Kunjung (Jarunjung) maka harus ada sesuatu yang akan dapat membuat pembelajaran tersebut lebih bermakna bagi siswa. Membuat alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan siswa tentu salah satu cara yang dapat digunakan untuk menarik minat dan motivasi   siswa dalam belajar. Selain itu alat peraga yang melibatkan konsep bermain akan lebih disukai karena sejatinya siswa sekolah dasar berada pada masa bermain. Selain itu perbaikan pembelajaran harus terus dilaksanakan guna mencapai pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Setiap keluarga siswa tentu berbeda dariberbagai sisi. Dengan perbedaan yang ada maka pembelajaran dilaksanakan dengan adanya alat peraga sebagai sarana dalam menunjang

Alur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) dalam Pembelajaran Matematika di Masa Pandemi Corona-19

Gambar
  Alur MIKiR (M engalami , I nteraksi , K omunikas i, dan R efleksi ) dalam Pembelajaran Matematika di Masa Pandemi Corona-19 Siswa Kelas I SDN 4 Sirnajaya   Wiwin Nurwaeni, S.Pd CGP Kabupaten Garut SDN 4 Sirnajaya (201512024009)   A.     Latar Belakang Aksi nyata yang dilaksanakan berdasarkan pada hal-hal yang terjadi pada CGP mengenai proses pembelajaran di masa Pandemi Corona-19 di kelas yang diampu. Hal tersebut berkaitan dengan pemahaman terhadap pentingnya siswa sebagai tujuan utama dalam proses menuntun dalam proses pembelajaran, dan mengarahkan siswa menuju keterampilan abad 21 dan karakter pelajar pancasila melalui penerapan alur belajar MIKiR, dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan secara luring dengan teknik guru kunjung (Jarunjung) atau pelaksanaan pembelajaran dengan kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang perkelompok, dan kelas I untuk tahun ini ada 6 kelompok kecil. Tujuan dalam pelaksanaan aksi nyata ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam

Kesimpulan dan Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Gambar
  A. Sintesis Antar Materi Mengenai pendidikan dan pengajaran saya mengetahui bahwa pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluasluasnya”. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau di